Teori Kepribadian Sehat
Nama : Zenia Zur'aini
Fatnie Pakaya
Kelas : 2pa17
Npm : 1C514665
* Teori
Kepribadian Sehat :
- Aliran psikoanalisis : Psikoanalisa merupakan cabang ilmu yang
dikembangkan oleh sigmund freud dan para pengikutnya, sebagai studi fungsi
dan perilaku psikologis manusia. Sigmund Freud sendiri dilahirkan di
Moravia pada tanggal 6 Mei 1856 dan meninggal london pada tanggal 23 September
1939. Pada mulanya istilah psikoanalisis hanya dipergunakan dalam hubungan
dengan Freud saja, sehingga "psikoanalisis" dan
"psikoanalisis" Freud sama artinya. Bila beberapa pengikut
Freud dikemudian hari menyimpang dari ajarannya dan menempuh jala
sendiri-sendiri, mereka juga meninggalkan istilah psikoanalisis dan
memilih suatu nama baru untuk menunjukkan ajaran mereka. contoh yang
terkenal adalah carlgustav Jung dan Alfred Adler, yang menciptakan nama
"psikologi analitis" (En: Analitykal psychology) dan
"psikologi individual" (En: Individual psychology) bagi ajaran
masing-masing. Psikoanalisis memiliki 3 penerapan: Suatu Metode penelitian
dari pikiran; Suatu ilmu pengetahuan sistematis mengenai perilaku manusia;
dan Suatu metode perlakuan terhadap penyakit psikologis atau emosional. [
3 ] dalam cakupan yang luas dari psikoanalisis dan setidaknya 20 orientasi
teoritis yang mendasari teori tentang pemahaman aktivitas mental manusia
dan perkembangan manusia.Berbagai pendekatan dalam perlakuan yang disebut
"psikoanalitis" berbeda-beda sebagaimana berbagai teori yang
juga beragam. psikoanalisis Freudian, baik teori maupun terapi berdasarkan
ide-ide Freud yang telah menjadi basis bagi terapi-terapi modern yang
menjadi salah satu aliran terbesar dalam psikologi. Sebagai tambahan,
istilah psikoanalisis juga merujuk pada metoda penelitian terhadap
perkembangan anak.
- Aliran Behavioristik : Aliran psikologi
behaviorisme adalah sebuah aliran dalam psikologi yang didirikan oleh John
B.Watson pada tahun 1913 yang berpendapat bahwa perilaku harus merupakan
unsur subyek tunggal psikologi. Behaviorisme merupakan aliran
revolusioner, kuat dan berpengaruh, serta memiliki akar sejarah yang cukup
dalam. Behaviorisme lahir sebagai reaksi terhadap introspeksionisme (yang
menganalisis jiwa manusia berdasarkan laporan-laporan subjektif) dan juga
psikoanalisis (yang berbicara tentang alam bawah sadar yang tidak
tampak). Behaviorisme secara keras menolak unsur-unsur kesadaran yang
tidak nyata sebagai obyek studi dari psikologi, dan membatasi diri pada
studi tentang perilaku yang nyata. Dengan demikian, Behaviorisme tidak
setuju dengan penguraian jiwa ke dalam elemen seperti yang dipercayai oleh
strukturalism.
- Aliran Humanistik : Psikologi humanistik merupakan salah satu
aliran dalam psikologi yang muncul pada tahun 1950-an, dengan akar
pemikiran dari kalangan eksistensialisme yang berkembang pada abad
pertengahan. Pada akhir tahun 1950-an, para ahli psikologi, seperti :
Abraham Maslow, Carl Rogers dan Clark Moustakas mendirikan sebuah asosiasi
profesional yang berupaya mengkaji secara khusus tentang berbagai keunikan
manusia, seperti tentang : self (diri), aktualisasi diri, kesehatan,
harapan, cinta, kreativitas, hakikat, individualitas dan sejenisnya. Dalam
mengembangkan teorinya, psikologi humanistik sangat
memperhatikan tentang dimensi manusia dalam berhubungan dengan
lingkungannya secara manusiawi dengan menitik-beratkan pada kebebasan
individu untuk mengungkapkan pendapat dan menentukan pilihannya,
nilai-nilai, tanggung jawab personal, otonomi, tujuan dan pemaknaan. Dalam
hal ini, James Bugental (1964) mengemukakan tentang 5 (lima) dalil utama
dari psikologi humanistik, yaitu: (1) keberadaan manusia tidak dapat
direduksi ke dalam komponen-komponen; (2) manusia memiliki keunikan
tersendiri dalam berhubungan dengan manusia lainnya; (3) manusia memiliki
kesadaran akan dirinya dalam mengadakan hubungan dengan orang lain; (4)
manusia memiliki pilihan-pilihan dan dapat bertanggung jawab atas
pilihan-pilihanya; dan (5) manusia memiliki kesadaran dan sengaja untuk
mencari makna, nilai dan kreativitas.
- Pendapat
Alport :
- Perluasan
Perasaan Diri ketika seseorang menjadi matang, ia mengembangkan
perhatian-perhatian di luar diri. Tidak cukup sekadar berinteraksi dengan
sesuatu atau seseorang di luar diri. Lebih dari itu, ia harus memiliki
partisipasi yang langsung dan penuh, yang oleh Allport disebut
"partisipasi otentik". Dalam pandangan Allport, aktivitas yang
dilakukan harus cocok dan penting, atau sungguh berarti bagi orang
tersebut. Jika menurut kita pekerjaan itu penting, mengerjakan pekerjaan
itu sebaik-baiknya akan membuat kita merasa enak, dan berarti kita menjadi
partisipan otentik dalam pekerjaan itu. Hal ini akan memberikan kepuasan
bagi diri kita. Orang yang semakin terlibat sepenuhnya dengan berbagai
aktivitas, orang, atau ide, ia lebih sehat secara
psikologis. Hal ini berlaku bukan hanya untuk pekerjaan, melainkan juga
hubungan dengan keluarga dan teman, kegemaran, dan keanggotaan dalam
politik, agama, dan sebagainya.
-
Relasi Sosial yang Hangat Allport membedakan dua macam kehangatan dalam
hubungan dengan orang lain, yaitu kapasitas untuk mengembangkan keintiman
dan untuk merasa terharu. Orang yang sehat secara psikologis mampu
mengembangkan relasi intim dengan orangtua, anak, pasangan, dan sahabat.
Ini merupakan hasil dari perasaan perluasan diri dan perasaan identitas
diri yang berkembang dengan baik. Adaperbedaan hubungan cinta antara orang
yang neurotis (tidak matang) dan yang berkepribadian sehat (matang).
Orang-orang neurotis harus menerima cinta lebih banyak daripada yang mampu
diberikannya kepada orang lain. Bila mereka memberikan cinta, itu
diberikan dengan syarat-syarat. Padahal, cinta dari orang yang sehat
adalah tanpa syarat, tidak melumpuhkan atau mengikat.Jenis kehangatan yang
lain, yaitu perasaan terharu, merupakan hasil pemahaman terhadap kondisi
dasar manusia dan perasaan kekeluargaan dengan semua bangsa. Orang sehat
memiliki kapasitas untuk memahami kesakitan, penderitaan, ketakutan, dan
kegagalan yang merupakan ciri kehidupan manusia.
-
Keamanan Emosional Kalitas utama manusia sehat
adalah penerimaan diri. Mereka menerima semua segi keberadaan mereka,
termasuk kelemahan-kelemahan, dengan tidak menyerah secara pasif terhadap
kelemahan tersebut. Selain itu, kepribadian yang sehat tidak tertawan oleh
emosi-emosi mereka, dan tidak berusaha bersembunyi dari emosi-emosi itu.
Mereka dapat mengendalikan emosi, sehingga tidak mengganggu hubungan
antarpribadi. Pengendaliannya tidak dengan cara ditekan, tetapi diarahkan
ke dalam saluran yang lebih konstruktif. Kualitas lain dari kepribadian
sehat adalah "sabar terhadap kekecewaan". Hal ini menunjukkan
bagaimana seseorang bereaksi terhadap tekanan dan hambatan atas berbagai
keinginan atau kehendak. Mereka mampu memikirkan cara yang berbeda untuk
mencapai tujuan yang sama. Orang-orang yang sehat tidak bebas dari
perasaan tak aman dan ketakutan. Namun, mereka tidak terlalu merasa
terancam dan dapat menanggulangi perasaan tersebut secara lebih baik
daripada kaum neurotis.
-
Persepsi Realistis Orang-orang sehat memandang dunia
secara objektif. Sebaliknya, orang-orang neurotis kerapkali memahami
realitas disesuaikan dengan keinginan, kebutuhan, dan ketakutan mereka
sendiri. Orang sehat tidak meyakini bahwa orang lain atau situasi yang
dihadapi itu jahat atau baik menurut prasangka pribadi. Mereka memahami
realitas sebagaimana adanya.
-
Keterampilan dan TugasAllport menekankan entingnya
pekerjaan dan perlunya menenggelamkan diri di dalam
pekerjaan tersebut. Kita perlu memiliki keterampilan yang relevan dengan
pekerjaan kita, dan lebih dari itu harus menggunakan keterampilan itu
secara ikhlas dan penuh antusiasme. Komitmen pada orang sehat atau matang
begitu kuat, sehingga sanggup menenggelamkan semua pertahanan ego.
Dedikasi terhadap pekerjaan berhubungan dengan rasa tanggung jawab dan
kelangsungan hidup yang positif. Pekerjaan dan tanggung jawab memberikan
arti dan perasaan kontinuitas untuk hidup. Tidak mungkin mencapai kematangan
dan kesehatan psikologis tanpa melakukan pekerjaan penting dan
melakukannya dengan dedikasi, komitmen, dan keterampilan.
-
Pemahaman Diri Memahami diri sendiri merupakan suatu tugas
yang sulit. Ini memerlukan usaha memahami diri sendiri sepanjang kehidupan
secara objektif. Untuk mencapai pemahaman diri yang memadai dituntut
pemahaman tentang dirinya menurut keadaan sesungguhnya. Jika gambaran diri
yang dipahami semakin dekat dengan keadaan sesungguhnya, individu tersebut
semakin matang. Demikian juga apa yang dipikirkan seseorang tentang
dirinya, bila semakin dekat (sama) dengan yang dipikirkan orang-orang lain
tentang dirinya, berarti ia semakin matang. Orang yang sehat terbuka pada
pendapat orang lain dalam merumuskan gambaran diri yang objektif. Orang
yang memiliki objektivitas teradap diri tak mungkin memproyeksikan
kualitas pribadinya kepada orang lain (seolah orang lain negatif). Ia
dapat menilai orang lain dengan seksama, dan biasanya ia diterima dengan
baik oleh orang lain. Ia juga mampu menertawakan diri sendiri melalui
humor yang sehat.
- Filsafat Hidup
Orang yang sehat melihat ke depan, didorong oleh tujuan dan
rencana jangka panjang. Ia memiliki perasaan akan tujuan, perasaan akan
tugas untuk bekerja sampai tuntas sebagai batu sendi kehidupannya. Allport
menyebut dorongan-dorongan tersebut sebagai keterarahan (directness).
Keterarahan itu membimbing semua segi kehidupan seseorang menuju suatu
atau serangkaian tujuan, serta memberikan alasan untuk hidup. Kita
membutuhkan tarikan yang tetap dari tujuan yang bermakna. Tanpa itu
mungkin kita mengalami masalah kepribadian.
- Pendapat Rogers
Memahami dan menjelaskan teori kepribadian sehat menurut rogers
yang meliputi
1. Perkembangan kepribadian “self”
2. Peranan positive regard dalam pembentukan
kepribadian individu
3. Ciri-ciri orang yang berfungsi sepenuhya
A. Perkembangan kepribadian “self”
Inti dari teori- teori Rogers yaitu individu memiliki kemampuan
dalam diri sendiri untuk mengerti diri, menentukan hidup, dan menangani
masalah- masalah psikisnya asalkan konselor menciptakan kondisi yang dapat
mempermudah perkembangan individu untuk aktualisasi diri. Rogers menerima
istilah self dari pengalaman- pengalaman realita masing- masing individu. Dalam
setiap bertambahnya umur ,anak bisa berubah sifat dan perilaku. Dan seorang ibu
bisa memperhatikan perkembangan anak, dari waktu ke waktu dan seorang ibulah
yang memelihara dan mendidiknya dan tidak di serahkan kepada baby sister
B. Peranan positive regard dalam pembentukan
kepribadian individu
Setiap manusia memiliki kebutuhan basic akan kehangatan,
penghargaan, penerimaan, pengagungan, cinta, kasih, dan sayang dari orang lain.
Kebutuhan ini disebut need for positive regard, yang terbagi lagi menjadi 2
yaituconditional positive regard (bersyarat) dan unconditional positive regard
(tak bersyarat). Pribadi yang berfungsi sepeuhnya adalah pribadi yang mengalami
pengharagaan positif tak bersyarat. Mengapa? Karena ini penting, dihargai,
diterima, disayangi, dicintai sebagai seseorang yang berarti tentu akan
menerima dengan penuh kepercayaan.
C. Ciri-ciri orang yang berfungsi sepenuhnya
Menurut pendapat Rogers
Pertama, orang yang sehat secara psikologis akan lebih mudah
beradaptasi
Karena orang psikologis bisa melihat dan menilai sifat-sifat
seeorang maka dari itu dia mudah beradaptasi. Kedua, manusia –manusia masa
depan akan lebih terbuka atas pengalaman-pengalaman mereka, manusia masa depan
akan lebih mendengar dirinya dan memperhatikan perasaan bahagia,
marah,kecewa,ketakutan, dan kelembutan mereka. Ketiga, dari manusia masa depan
adalah kecenderungan untuk hidup sepenuhnya pada masa sekarang. Merujuk
kecenderungan untuk hidup pada masa sekarang sebagaikehidupan eksistensial. Manusia
masa depan tidak mempunyai kebutuhan untuk menipu diri mereka sendiri ataupun
alasan untuk mencoba membuat orang lain kagum. Keempat, manusia masa depan akan
tetap percaya terhadap kemampuan diri mereka untuk merasakan hubungan yang
hamonis dengan orang lain. Kelima, manusia masa depan akan lebih terintegrasi,
lebih utuh, anpa batasan-batasan buatan antara proses kognitif yang dilakukan
secara sadar ataupun yang tidak. Keenam, manusia masa depan mempunyai
kepercayaan pada kemanusiaan. Mereka tidak akan menyakiti orang lain hanya
untuk kepentingan pribadi; peduli pada orang lain dan akan siap membantu
apabila diperlukan; akan mengalami kemarahan, tetapi dapat dipercaya bahwa
mereka tidak akan menyerang secara tidak asuk akal melawan orang lain; serta akan
merasa agresi, tetapi akan mengalihkannya kea rah yang sepatutnya .
Terakhir, karena manusia masa depan terbuka dengan semua
pengalaman, mereka akanlebih menikmati kekayaan hidup dri pada orang lain.
Mereka tidak mendistori stimulus internal ataupun menahan emosi mereka .
Rogers meberikan lima sifat orang yang berfungsi sepenuhnya :
a. Keterbukaan pada pengalaman
b. Kehidupan eksistensial
c. Kepercayaan terhadap organism sendiri
d. Perasaan bebas
e. Kreatifitas
·
Pendapat Maslow
Maslow berpendapat bahwa seseorang akan memiliki kepribadian
yang sehat, apabila dia telah mampu untuk mengaktualisasikan dirinya secara
penuh (self actualizing person). Dia mengemukakan teori motivasi bagi self
actualizinga-needs person, dengan nama metamotivation, meta-needs B-motivation,
atau being values (kebutuhan untuk berkembang). Sementara motivasi bagi orang
yang tidak mampu mengaktualisasikan dirinya dinamai D-motivation atau
deficiency. Di bawah ini ciri-ciri dari metaneeds dan metapologi
· Metanees : Sikap percaya, bijak
dan baik, indah (estetis), kesatuan (menyeluruh), energik dan optimis, pasti,
lengkap, adil dan altruis, berani, sederhana (simple)
· Metapologis : Tidak percaya, sinis
dan skeptic, benci dan memuakkan, vulgar dan mati rasa, disintegrasi,
kehilangan semangat hidup, pasif dan pesimis, kacau dan tidak dapat diprediksi,
tidak lengkap dan tidak tuntas, suka marah-marah, tidak adil dan egois, rasa
tidak aman dan memerlukan bantuan, sangat komplek dan membingungkan
Mengenai self-actualizing person,atau orang yang sehat
mentalnya, Maslow mengemukakanciri-cirinya sebagai berikut:
1) Mempersepsi kehidupan atau dunianya sebagaimana apa adanya,
dan merasa nyaman dalam menjalaninya
2) Menerima dirinya sendiri, orang laindan lingkungannya.
3) Bersikap spontan, sederhana, alami, bersikap jujr, tidak
dibuat-buat dan terbuka.
4) Mempunyai komitmen atau dedikasi untuk memecahkan masalah di
luar dirinya (yang dialami orang lain).
5) Bersikap mandiri atau independen.
6) Memiliki apresiasi yang segar terhadap lingkungan di
sekitarnya
7) Mencapai puncak pengalaman, yaitu suatu keadaan dimana
seseorang mengalami kegembiraan yang luar biasa. Pengalaman ini cenderung lebih
bersifat mistik atau keagamaan
8) Memiliki minat social, simpati, empati dan altruis
9) Sangat senang menjalin hubungan interpersonal (persahabatan
atau persaudaraan) dengan orang lain
10) Bersikap demokratis (toleran, tidak rasialis, dan terbuka)
11) Kreatif (fleksibel, spontan, terbuka dan tidak takut salah).
Pandangan maslow tentang hakikat manusia yaitu manusia bersifat
optimistik, bebas berkehendak, sadar dalam memilih, unik, dapat mengatasi
pengalaman masa kecil, dan baik. Menurut dia kepribadian itu dipengaruhi oleh
hereditas dan lingkungan. Dalam kaitannya dengan peran lingkungan, khususnya di
sekolah dalam mengembangkan self-actualization, Maslow mengemukakan beberapa
upaya yang sebaiknya membantu siswa menemukan identitasnya (jati dirinya)
sendiri. Diantaranya:
1) Membantu siswa untuk mengeksplorasi pekerjaan
2) Membantu siswa untuk memehami keterbatasan (nasib) dirinya
3) Membantu siswa untuk memperoleh pemahaman tentang nilai nilai
4) Membantu siswa agar memahami bahwa hidup ini berharga
5) Mendorng siswa agar mencapai pengalaman puncak dalam
kehidupannya
6) Memfasilitasi siswa agar dapat memuaskan kebutuhan dasarnya
(rasa aman, rasa berharga, dan rasa diakui).
· Pendapat Fromm
Fromm menyebutkan kepribadian yang sehat: orientasi produktif
, yakni suatu konsep yang serupa dengan kepribadian yang matang dari
Allport, dan orang yang mengaktualisasikan diri dari Maslow. Konsep itu
menggambarkan penggunaan yang sangat penuh atau realisasi dari potensi manusia.
Dengan menggunakan kata “orientasi” , Fromm menunjukan kata itu merupakan suatu
sikap umum atau segi pandangan yang meliputi semua segi kehidupan,
respons-respons intelektual, emosional, dan sensoris terhadap orang-orang,
benda-benda, dan peristiwa-peristiwa di dunia dan juga terhadap diri sendiri.
Empat segi tambahan dalam kepribadian yang sehat dapat membantu
menjelaskan apa yang dimaksudkan Fromm dengan orientasi produktif. Keempat segi
tambahan itu adalah cinta yang produktif, pikiran yang produktif, kebahagian
dan suara hati.
a. Cinta yang produktif adalah suatu
hubungan manusia yang bebas dan sederajat dimana rekan-rekan dapat
mempertahankan individualitas mereka. Tercapainya cinta yang produktif
merupakan salah satu dalam prestasi-prestasi kehidupan yang lebih sulit. Kita
tidak “jatuh” dalam cinta; kita harus berusaha sekuat tenaga karena cinta yang
produktif menyangkut empat sifat yang menantang – perhatian, tanggung jawab,
respek, dan pengetahuan.
b. Pikiran yang produktif meliputi
kecerdasan, pertimbangan, dan objektivitas. Pemikir yang produktif didorong
oleh perhatian yang kuat terhadap objek pikiran. Pemikir yang produktif
dipengaruhi olehnya dan memperhatikannya.
c. Kebahagian adalah suatu bagian integral
dan hasil kehidupan yang berkenaan dengan orientasi produktif; kebahagian itu
menyertai seluruh kegiatan produktif. Fromm menuliskan bahwa suatu perasaan
kebahagian merupakan bukti bagaimana berhasilnya seseorang “dalam seni
kehidupan”. Kebahagian merupakan prestasi kehidupan yang paling luhur.
d. Suara hati memiliki dua tipe, yakni suara
hati otoriter dan suara hati humanistik. Suara hati otoriter adalah penguasa
yang berasal dari luar yang di internalisasikan, yang memimpin tingkah laku
orang itu. Sedangkan suara hati humanistis ialah suara dari dalam diri dan
bukan juga dari suatu perantara dari luar diri. Pendoman kepribadian sehat
untuk tingkah laku bersifat internak dan individual. Orang bertingkah laku
sesuai dengan apa yang cocok untuk berfungsi sepenuhnya dan menyikapi seluruh
kepribadian, tingkah laku-tingkah laku yang menghasilkan seluruh persetujuan dan
kebahagian dari dalam. Kesehatan jiwa dalam pandangan Fromm di tetapkan oleh
masyarakat, karena kodrat struktur sosial membantu atau menghalangi kesehatan
psikologis. Apabila masyarakat-masyarakat yang sakit, maka satu-satunya cara
untuk mencapai orientasi produktif ialah dengan hidup dalam suatu masyarakat
yang waras dan sehat, yaitu masyarakat yang memajukan produktivitas.